
Hartoyo, pegiat LGBT yang pernah nampak di Kompas TV dengan penampilan Ustadz, mengkritik program Magrib Mengaji yang di luncurkan Walikota Bandung Ridwan Kamil pada Jumat (29/4/2016) lantas.
Lewat account Twitter pribadinya, Hartoyo menyebutkan mengajari orang Sunda mengaji sama juga dengan mengajari anjing menggonggong.
�Ngajari at ngajak org Sunda ngaji, it sama saja, ngajari anjing mengonggong :) @kangsemproel @ridwankamil @Elianamungan @Gilang_Mahesa, � tulisnya lewat account @HartoyoMdn, Ahad (1/5/2016).
Jelas saja, kicauan itu memetik memprotes dari beberapa netizen.
�Mas @HartoyoMdn awas off side.. Mengapa mengumpamakan org sunda dg Anjing??, � kata @kangsemproel.
�sayaorang sunda maksud di situ apa orang sunda di samakan dengan anjing, � kata @MrBeurit.
Memperoleh memprotes bertubi-tubi, Hartoyo beralasan kalau tujuannya tidaklah menyamai orang Sunda dengan anjing namun ia mengkritik kalau program Magrib Mengaji tak perlu. Menurut Hartoyo, yang butuh yaitu program menghindar narkoba.
�Program2 sprti itu loh kang @ridwankamil yg sya maksud bnar2 diperlukan oleh orang-orang Bandung, hindari Narkoba n HIV, � cuitnya.
http://www.tarbiyah.net/2016/05/hartoyo-lgbt-ngajari-orang-sunda-ngaji.html
No comments:
Post a Comment