
Donjuan sudah umum saksikan istrinya bicara dan tertawa sendiri keseharian. Waktu berjalan-jalan, Karin mungkin saja berhenti dan selekasnya ngomong, tertawa, lalu nangis-nangis sendiri. Terkadang, ngomong sendiri seperti orang mengigau itu berjalan lama. Sampai sejam lebih.
Sebagai suami, Donjuan juga hanya bisa menunggu istrinya �sadar� sendiri sembari mencari warung kopi untuk memonitor dari jauh.
�Tapi walaupun seperti orang hilang ingatan, saya tidak berani sama istri. Sebab apabila beberapa macam, saya bisa dihajar sama bebrapa rekanan mahluk halusnya, � ungkap Donjuan sambil mengernyitkan dahi.
Bukan hanya karena takut dengan kemampuan supranatural sang istri, Donjuan mengaku juga harus tunduk dengan Karin.
Karena hingga saat ini, nafkah keluarganya juga dicukupi dari �kelebihan� sang istri. Kelebihan itu buat Karin mendedikasikan dirinya sebagai paranormal.
Bukan hanya paranormal yang memiliki kemampuan untuk mencari dan saksikan beberapa barang yang hilang, Karin bisa pula menyembuhkan berbagai tipe penyakit. Terutama penyakit akibat permasalahan mahluk halus. Untuk mendukung profesi istrinya itu, Donjuan juga ikhlas jadi asisten Karin. Masing-masing kerjakan service ke bermacam tempat, Donjuan selalu setia rekani Karin. Pastinya sambil menahan diri saksikan sang istri yang gemari tertawa dan menangis sendirian.
Waktu menjumpai clientnya yang dimaksud pengacara di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, kemarin juga, Donjuan tampak setia ikuti sang istri. Donjuan yang bertugas membawakan uborampe sang istri dan menulis sebagian nama pasien di atas satu kertas.
Saat menjumpai client di PA kemarin, beberapa pengacara memang ribet berbagi ke Karin istriku, Kebetulan, sebagian dari pengacara itu minta pertolongan untuk pelaris dan memudahkan dalam menyelesaikan perkara mereka.
�Enaknya begini punyai istri yang sakti. Tetapi ndak enaknya, apabila saya kesal sama dia, besoknya badan saya lebam-lebam semua, � katanya. Sebab setelah badannya sakit semuanya, si istri umumnya hanya tertawa dan berucap, �Makanya, jangan sampai beberapa macam, � tuturnya menirukan perkataan istrinya itu. (rindu-tausiah)
No comments:
Post a Comment