Suatu hari saat shalat jamaah di Masjidil Haram, terdengar musik dari arah salah seseorang makmum. Rupanya, HP-nya tak dimatikan hingga ada telephone masuk pas saat shalat tengah berjalan..
Selesai shalat, Syaikh Abdurrahman As Sudais menghadap jamaah. Sembari menangis, Imam Masjidil Haram itu menyampaikan : �Di tempat tinggal, saya tak pernah mendengar nada musik. Namun hari ini, malah saya mendengar musik dirumah Allah��
Banyak jamaah yang terasa tersentak dengan tausiyah singkat itu. Tetapi sejatinya, kita juga butuh terasa �tertampar�.
Pertama, kita kerap membawa HP ke masjid ketika shalat jamaah walau sebenarnya HP itu tidaklah kebutuhan kita waktu ada di masjid. Sesaat pemain bola saja, mereka tak pernah membawa HP ke lapangan. Apakah masjid untuk kita tak lebih mulia dari pada lapangan untuk pemain bola?
Bila pemain bola konsentrasi dengan pertandingannya hingga tidak ingin terganggu HP, apakah kita ikhlas shalat tak konsentrasi lantaran terganggu HP?
Ke-2, lebih kronis lagi bila kita membawa HP ke masjid lantas kita tak mematikannya, tak juga membisukannya (silent). Sesaat HP kita dapat setiap saat berbunyi saat ada panggilan masuk, saat ada pesan masuk, pemberitahuan dsb.
Jikalau sangat terpaksa membawa HP, jadi yakinkan HP kita silent atau off pada saat ada didalam masjid, terlebih waktu shalat tengah berjalan.
sumber:tarbiyah.net
No comments:
Post a Comment